16 April 2013

Menunda Lima Menit

Sejarah mencatat nama Marion Jones-Thompson dalam dua hal. Pertama, prestasinya yang luar biasa dalam olahraga atletik. Ia adalah juara dunia lari 100 meter putri tahun 1997 dan 1999 dengan catatan waktu terbaik 10,70 detik.

Di Olimpiade Sydney tahun 2000, ia memenangi tiga medali emas untuk nomor lari 100 m, 200 m, dan lompat jauh putri. Di ajang itu ia juga menyumbangkan dua medali perunggu untuk nomor beregu.

Kedua, kebohongannya kepada publik menyangkut masalah dopping yang digunakannya saat Olimpiade Sydney. Atas kebohongannya tersebut, Jones harus menjalani hukuman penjara enam bulan di Texas dan medali Olimpiade Sydney-nya dicabut.

Dalam wawancara setelah keluar dari penjara Jones mengatakan, penyesalan terbesarnya adalah ketika diinterogasi oleh penyidik, ia tidak menunda lima menit.

Seandainya ia tidak tergesa-gesa memutuskan untuk berbohong dan mengambil waktu lima menit untuk berpikir, menemui pengacara dan keluarganya yang menunggu di luar ruang penyidikan, tentu tidak akan berakhir demikian.

Marion Jones-Thompson

Mengambil keputusan secara emosional dan tanpa berpikir panjang, memang bisa fatal akibatnya. Hal ini terjadi juga pada Nabi Musa.

Ia rupanya sudah begitu jengkel atas kebebalan bangsanya, sehingga kemudian dalam emosinya ia melanggar perintah Tuhan (Bilangan 20:11, bandingkan dengan ayat 8). Akibatnya Musa tidak bisa masuk ke Negeri Perjanjian.

Musa memukul bukit batu, padahal diperintahkan agar mengatakan kepada bukit batu itu supaya mengeluarkan air – bukan memukulnya.

Hari ini, sebelum memutuskan sesuatu, "tundalah lima menit". Pikirkan baik buruknya; bagi diri sendiri atau orang lain. Jangan mengikuti emosi sesaat. Supaya tak menyesal belakangan. —AYA

Jangan reaksional. Menunda barang sebentar kadang-kadang perlu.

* * *

Sumber: e-RH, 2/8/2011

(diedit seperlunya)

==========

Artikel Terbaru Blog Ini