20 Agustus 2007

Cara Memilih Tujuan yang Tepat

Oleh Adrian Kennelly

Dengan menentukan tujuan, dan mengukur pencapaiannya, anda akan dapat melihat apa yang telah anda kerjakan dan apa kemampuan anda.

Proses mencapai tujuan dan melihat pencapaiannya memberi anda rasa percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri bahwa anda dapat mencapai tujuan-tujuan yang lebih tinggi dan lebih sulit.

Asalkan anda memiliki disiplin diri untuk memperjuangkannya, penentuan tujuan itu relatif mudah. Bagian berikut tentang penentuan tujuan akan memberi anda pedoman yang efektif untuk membantu anda menggunakan teknik ini secara efektif.

Menentukan tujuan itu sendiri bukanlah satu-satunya persoalan yang harus anda hadapi. Kadang-kadang memilih tujuan yang tepat sebagai permulaan lebih sulit.

Pada dasarnya, anda dapat memilih untuk mengejar tujuan apa saja yang anda rasa perlu bagi kesehatan, kestabilan, dan kebahagiaan anda.

Penentuan tujuan tidak lain adalah proses formal untuk perencanaan pribadi. Dengan menentukan tujuan secara teratur, anda memutuskan apa yang ingin anda capai, kemudian bergerak selangkah demi selangkah ke arah pencapaian tujuan tersebut.

Proses menentukan tujuan dan sasaran memungkinkan anda untuk memilih ke mana anda ingin pergi dalam hidup anda. Dengan mengetahui secara tepat apa yang ingin anda capai, anda tahu dalam hal apa anda harus berkonsentrasi. Anda juga tahu apa yang hanya sekadar pengalih perhatian anda.

Penentuan tujuan adalah teknik standar yang digunakan oleh para atlet profesional, pengusaha yang berhasil, dan orang-orang yang berprestasi dalam segala bidang. Penentuan tujuan akan memberi anda visi jangka panjang dan memberi anda motivasi jangka pendek.

Penentuan tujuan membantu anda untuk memfokuskan perhatian dan pengetahuan anda, sehingga anda dapat mengelola sumber daya anda. Dengan menentukan tujuan yang tepat dan terdefinisi dengan jelas, anda dapat mengukur dan berbangga atas pencapaian tujuan tersebut. Anda dapat melihat kemajuan anda atas apa yang sebelumnya mungkin tampak sebagai upaya yang tidak ada manfaatnya.

Dengan menentukan tujuan, anda akan meningkatkan rasa percaya diri anda, karena anda mengenal kemampuan anda untuk mencapai tujuan yang telah anda tentukan. Proses mencapai tujuan dan melihat pencapaiannya memberi anda rasa percaya diri bahwa anda akan dapat mencapai tujuan-tujuan yang lebih tinggi dan lebih sulit di kemudian hari.

Tujuan ditentukan pada berbagai tingkat yang berbeda. Pertama-tama, anda memutuskan apa yang ingin anda lakukan dalam hidup anda dan apa tujuan skala besar yang ingin anda capai.

Selanjutnya, anda membagi tujuan skala besar tersebut menjadi tujuan-tujuan lebih kecil yang harus anda capai sehingga anda dapat mencapai seluruh tujuan hidup anda.

Akhirnya, setelah anda memiliki rencana, anda mulai berusaha untuk mencapainya.

Dengan membuat sejumlah rencana anda dapat membagi tujuan hidup yang terbesar sekalipun menjadi sejumlah tugas kecil yang harus anda kerjakan setiap hari untuk mencapai tujuan hidup anda.

Langkah pertama dalam menentukan tujuan pribadi adalah memikirkan apa yang ingin anda capai dalam hidup anda, karena menentukan tujuan hidup akan memberi anda perspektif menyeluruh yang membentuk semua aspek lain dalam proses pengambilan keputusan anda.

Untuk membantu memberi anda pandangan yang luas dan seimbang atas semua hal penting dalam hidup anda, cobalah untuk menentukan tujuan berdasarkan kategori.

Setelah anda membagi tujuan anda berdasarkan kategori, anda harus menentukan prioritas jika anda ingin berhasil.

Sumber: http://www.articlehighlight.com/

Untuk memperoleh nasihat lebih lanjut tentang peentuan tujuan, milikilah buku elektronik Your Guide to Successfully Setting Goals

Artikel aslinya (dalam bahasa Inggris) dapat dibaca di sini…

15 Agustus 2007

Kehidupan Sang Elang/Rajawali

Elang atau rajawali merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke-40.

Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal, sehingga sangat menyulitkan ketika terbang.

Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan: menunggu kematian, atau mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan—suatu proses transformasi yang panjang selama 150 hari.

Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang ke atas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal di sana selama proses transformasi berlangsung.

Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru.

Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu per satu cakar-cakarnya. Dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabuti bulu badannya satu demi satu. Sebuah proses yang panjang dan menyakitkan.

Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!

Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus mengambil suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai suatu proses pembaruan.

Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan dan melenakan.

Kita harus rela meninggalkan perilaku lama kita agar kita bisa mulai terbang lagi untuk menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan.

Hanya bila kita bersedia menanggalkan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.

Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan andalah sang penguasa atas diri anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita.

Anda adalah elang-elang itu.

Perubahan pasti terjadi. Oleh karena itu, kita harus berubah!


Sumber: Milis eksgkinurdin@yahoogroups.com, 14 Agustus 2007, 18:41

(Nama penulis asli atau sumber asli tulisan di atas tidak dicantumkan.)

13 Agustus 2007

Kekuatan Pelipatgandaan

Di “Museum Ilmiah dan Industri” yang terletak di Chicago ada sebuah display (presentasi) tentang multiplikasi jumlah butir beras.

Satu (1) butir beras ditaruh pada kotak pertama sebuah papan catur, dua (2) butir pada kotak kedua, empat (4) butir pada kotak ketiga, kemudian 8, 16, 32, 64, 128 pada kotak-kotak berikutnya (setiap kali pindah kotak dikalikan dua).

Sampai pada kotak tertentu, butir-butir beras tersebut sudah tidak tertampung lagi sehingga tertumpah ke kotak sebelahnya. Maka display pun berhenti sampai di situ. Kemudian ada sebuah pertanyaan: “Dengan prinsip pelipatgandaan pada setiap perpindahan ke kotak berikutnya, berapakah jumlah butir beras yang terdapat pada kotak ke-64?”

Jawabannya sangat mengejutkan! Jumlah butir beras tersebut dapat menutupi permukaan tanah seluas jazirah India dengan ketinggian 50 kaki (15,25 meter). Itu adalah 153 miliar ton beras, yang lebih dari cukup untuk memberi makan seluruh dunia selama 1000 tahun.

Contoh kedua dari pelipatgandaan adalah sebagai berikut. Ada dua orang anak yang berlomba mengumpulkan uang dari ayahnya. Anak pertama meminta sepuluh ribu rupiah (Rp 10.000) setiap minggu, sedangkan anak kedua hanya meminta dua ratus rupiah (Rp 200) pada minggu pertama, tetapi melipatgandakannya setiap minggu berikutnya. Jadi berapakah uang yang mereka dapatkan?

Anak pertama pada akhir tahun (52 minggu kemudian) hanya mendapatkan Rp 520.000. Sedangkan anak kedua, walaupun pada minggu pertama hanya menerima Rp 200, pada minggu ke-52 ia memperoleh uang yang jauh melampaui kebutuhan untuk membayar seluruh utang bangsa kita.

Betapa dahsyatnya kekuatan pelipatgandaan. Dalam kehidupan sehari-hari, prinsip pelipatgandaan ini dapat diterapkan dalam berbagai bidang. Semuanya dapat dimulai dari diri kita.

Misalnya, jika kita ingin memiliki masyarakat yang jujur. Pada tahun pertama kita dapat mementor satu orang untuk hidup jujur. Pada tahun kedua, orang yang sudah terbiasa hidup jujur itu mementor satu orang lain untuk hidup jujur. Sementara kita sendiri juga mementor satu orang berikutnya.

Pada awal tahun ketiga sudah ada 4 orang jujur yang siap mementor 4 orang lainnya. Demikian seterusnya. Apa yang akan terjadi? Dalam waktu 32 tahun kita dapat mengubah 4 miliar manusia untuk hidup jujur.

Sumber: Touching Heaven Changing Community (THCC) – Seri Berlipat Ganda, Ir. Eddy Leo, M.Th., Metanoia Publishing, Cetakan Pertama, Mei 2007, hlm. 22 – 23.

Artikel Terbaru Blog Ini