02 April 2013

Gara-gara Cinta

Seorang anak bertengkar dengan orangtuanya karena cintanya tidak disetujui. Seorang perempuan menyakiti perempuan lain yang lebih dipilih oleh pemuda yang sudah menolaknya. Seorang pemuda bertindak kalap karena cintanya diduakan. Pendidikan dan pekerjaan terbengkalai karena sibuk mengurusi cinta. Sebuah rumah tangga hancur karena ada cinta yang lain. Rahasia jabatan dipertaruhkan karena rayuan cinta. Iman pun terkadang dikorbankan atas nama cinta.

Dalam Perjanjian Lama ada kisah Simson, seorang yang gagah perkasa. Ketika Simson lahir, orang Israel sedang jatuh ke tangan orang Filistin selama empat puluh tahun.

Simson kerap memperdaya orang Filistin hingga membuat mereka marah. Orang Filistin ingin menangkap Simson, tetapi ia terlalu kuat. Maka, mereka berusaha mencari kelemahan Simson, yakni ia menyukai perempuan Filistin.

Simson

Simson bisa diperdaya oleh perempuan yang ia cintai. Perempuan yang pertama berhasil mendapat jawaban atas teka-tekinya.

Perempuan yang kedua, Delila, berhasil membujuk Simson untuk membuka rahasia kekuatannya. Orang Filistin akhirnya berhasil menangkap Simson. Mereka mencungkil kedua matanya dan membelenggunya.

Simson dan Delila

Cinta adalah anugerah Tuhan bagi manusia. Sebagai anugerah, cinta seharusnya menuntun manusia untuk saling melengkapi dalam menyatakan kemuliaan dan kasih Tuhan yang agung.

Cinta seharusnya tidak buta dan tidak membutakan seseorang dalam menjalani hidup, tetapi memampukannya membangun hidup yang berkualitas dan berbuah.

Belajarlah dari kisah Simson. Jangan sampai gara-gara cinta, kita hanyut dalam berbagai hal buruk. —SL

Cinta seharusnya memperlengkapi manusia untuk membangun hidup yang berkualitas dan berbuah.

* * *

Sumber: e-RH, 9/7/2011 (diedit seperlunya)

==========

Artikel Terbaru Blog Ini