18 Desember 2012

Pentingnya Disiplin

Di bawah kepemimpinan Alex Ferguson, tim sepakbola Manchester United bisa bangkit dari keterpurukan dan mengukir berbagai prestasi. Termasuk dua belas kali memenangi Liga Inggris, dua kali memenangi Liga Champions, dan lima kali merebut piala FA.

Tidak hanya itu, Ferguson juga mampu membimbing pemain-pemain muda menjadi pemain-pemain besar dan menjadi pemain termahal di dunia seperti Christiano Ronaldo.

Alex Ferguson

Apa yang menyebabkan Ferguson mencapai prestasi gemilang? Kuncinya ada pada kedisiplinan. Ia mendidik para pemain tidak hanya di dalam lapangan, tetapi juga di luar lapangan. Mulai dari menu makanan, kepribadian, karakter, dan ketahanan fisik.

Ia tak segan-segan menegur dengan keras para pemain yang dianggap melakukan kesalahan sehingga menyebabkan MU mengalami kekalahan. Seperti yang terjadi ketika menghadapi tim satu kota mereka, Manchester City.

Kekalahan ini membuat Ferguson naik darah dan melakukan evaluasi besar-besaran untuk membenahi sistem permainan mereka. Ia membentak mereka satu per satu di hadapan muka mereka.

Ferguson menyebut metode ini sebagai Hair Dryer Treatment, yang dimaksudkan sebagai terapi kejut untuk menegakkan kedisiplinan para pemain MU.

Kedisiplinan sebenarnya sudah ditanamkan oleh orangtua sejak kita masih kecil dan semakin dikembangkan ketika kita duduk di bangku sekolah, di mana kita harus masuk dan mengikuti pelajaran pada waktu yang telah ditentukan.

Kedisiplinan yang ditanamkan dalam diri kita bertujuan agar kita tumbuh menjadi pribadi yang tertib dan berkarakter baik, sehingga di masa mendatang apa yang kita lakukan adalah perbuatan-perbuatan yang baik dan menjauhi perbuatan yang buruk.

Karakter yang terbentuk dalam kedisiplinan juga akan melahirkan integritas, dan integritas akan mempercepat promosi, sehingga karier yang kita bangun akan semakin cepat berkembang.

Karena itu kembangkanlah kedisiplinan di dalam diri kita: disiplin dalam bekerja, pelayanan, dan semua aspek kehidupan kita. Itulah bekal kita dalam meraih sukses di masa depan. —Pdt. Elisabeth Parinsi

Kita pertama-tama membentuk kebiasaan, kemudian kebiasaan akan membentuk kita. ~John Dryden

* * *

Sumber: KristusHidup.org, 17/12/2012 (diedit seperlunya)

==========

Artikel Terbaru Blog Ini