09 Februari 2013

Teori atau Praktik?

Sebuah humor menceritakan tentang seseorang yang pergi ke surga. Di sana ia melihat sebuah rak berisi benda-benda yang tampak aneh.

"Apa itu?" tanyanya kepada malaikat. Jawab malaikat, "Itu telinga dari orang-orang yang ketika hidup di dunia mendengarkan hal-hal yang harus mereka lakukan, tetapi tidak melakukannya. Jadi ketika meninggal, telinga mereka saja yang masuk ke surga sementara bagian tubuh yang lain tidak."

Lalu ada rak yang lain, dan malaikat menjelaskan, "Ini lidah orang-orang yang ketika hidup di dunia memberi tahu orang lain untuk berbuat baik dan hidup baik, tetapi mereka sendiri tidak melakukannya. Maka ketika meninggal, lidah-lidah mereka saja yang masuk ke surga dan bagian tubuh yang lain tidak."

jalan ke surga – ilustrasi

Humor ini mengingatkan kita untuk berhenti menjadi orang yang hanya suka mendengarkan khotbah atau seminar yang berbobot, tetapi tak pernah melakukan firman Tuhan yang didengar.

Berhenti menjadi orang yang fasih berbicara tentang hal-hal rohani, tetapi tak ada tindakan nyata. Berhenti menjadi orang yang pandai berteori, tetapi tak pernah mempraktikkannya.

Ada orang yang bangga dengan pengetahuannya tentang Tuhan dan hal-hal rohani. Namun, jika tidak dibarengi perbuatan nyata, semuanya sia-sia.

Sebab, di surga nanti kita tidak akan ditanya sejauh mana kita memahami Kitab Suci atau sejauh mana pengetahuan kita tentang agama. Kita tidak sekadar mempertanggungjawabkan apa yang kita ketahui, tetapi apa yang kita perbuat.

Tuhan menuntut buah-buah nyata yang bisa dirasakan, dinikmati, dan memberkati orang lain. —PK

Seribu perkataan dan pengetahuan tidak berarti, tanpa ada satu tindakan nyata.

* * *

Sumber: e-RH, 18/4/2011 (diedit seperlunya)

==========

Artikel Terbaru Blog Ini