Duel Daud melawan Goliat yang terkenal memberi kita dua prinsip penting tentang bagaimana bentuk dukungan dan bantuan yang perlu diberikan kepada orang-orang muda agar mereka dapat berprestasi gemilang.
(Daud melawan Goliat)
Pertama, izinkanlah mereka menjadi dirinya sendiri. Raja Saul mencoba “mencetak” Daud menjadi orang yang persis seperti dirinya. Ia mengenakan baju dan semua perlengkapan perangnya kepada Daud dan berpikir bahwa dengan itu Daud akan menang.
Apa yang terjadi? Daud tidak dapat berjalan, tidak bisa maju bertempur. Kalau saja Saul tetap memaksa Daud untuk memakai perlengkapan itu, maka dalam sekejap Daud pasti sudah mati.
Orang-orang muda membutuhkan kerelaan orang-orang yang lebih tua untuk mengizinkan mereka menjadi dirinya sendiri dan tidak memaksakan suatu kondisi tertentu pada dirinya.
Orang muda bukan orang tua. Mereka adalah dirinya sendiri. Memaksa mereka menjadi sesuatu yang bukan dirinya sendiri akan membuat mereka lumpuh dan kalah.
Kedua, izinkanlah mereka menghadapi tantangan hidupnya menurut cara yang cocok dengan dirinya. Daripada memakai baju dan perlengkapan perang yang “belum pernah” ia pakai sebelumnya, Daud lebih suka menghadapi Goliat dengan cara yang sudah ia kenal betul: dengan batu dan ketapel!
Walau terlihat tidak seimbang dengan lawan yang memakai perlengkapan tempur lengkap namun karena Daud sangat ahli mempergunakannya, maka dengan cara itu pula ia maju berduel. Dan Daud menang!
Orang-orang muda membutuhkan keberanian dari orang-orang tua untuk percaya bahwa orang-orang muda punya cara sendiri, dan ampuh, untuk mengatasi tantangan di zaman mereka hidup.
Mereka bukan tidak punya cara. Mereka punya, bahkan bisa begitu banyak. Yang dibutuhkan adalah menuntun mereka mengenalinya serta meyakinkan diri kita sendiri bahwa dengan cara-cara yang mereka miliki, mereka pasti mampu melewati tantangan hidupnya. —Pdt. Markus Dominggus Lere Dawa
* * *
Sumber: KristusHidup.com, 5/11/2012 (diedit seperlunya)
==========