Di tengah sulitnya mencari pekerjaan, berulang kali saya menyaksikan banyak orang, termasuk kenalan-kenalan saya yang baru beberapa bulan bekerja, memutuskan untuk berhenti dengan berbagai macam alasan.
Alasan paling klasik yang sering muncul adalah karena mereka menginginkan gaji yang lebih tinggi. Padahal di awal-awal bekerja, mereka begitu antusias dan menggebu-gebu dalam bekerja, tetapi lambat laun semangat itu luntur dan kerajinannya pun mulai kendor.
Apakah mengharapkan gaji yang lebih tinggi itu salah? Tentu saja tidak! Tetapi apakah untuk memperoleh gaji yang lebih tinggi itu dapat dicapai dengan cara instan, dengan cara pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya? Tentu tidak juga, bukan?
Justru jika kita seperti “kutu loncat”, yang sebulan bekerja di satu perusahaan, lantas sebulan pindah ke peusahaan lain, dan selanjutnya pindah lagi ke perusahaan lain, bukankah kita sebenarnya layak disebut sebagai orang-orang yang tidak berkomitmen dengan pekerjaan yang sudah dianugerahkan Tuhan kepada kita?
Tuhan sudah memberi kita anugerah pekerjaan yang begitu luar biasa, di tengah-tengah banyaknya saudara kita yang lain, yang sampai hari ini masih antre melamar pekerjaan dari perusahaan satu ke perusahaan yang lain.
Untuk itulah, sebagai wujud syukur kita, tentunya kita mau berkomitmen untuk menekuni apa yang sudah diberikan Tuhan kepada kita.
Jangan sampai kerajinan kita kendor. Sebaliknya, teruslah bekerja, berkarya, dan melayani dengan semangat yang menyala-nyala. Itu baru namanya kita memiliki komitmen yang sejati. —Pdt. David Nugrahaning Widi
Semakin kita setia dalam kerja dan karya kita, semakin kita dipercaya oleh-Nya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar.
* * *
Sumber: KristusHidup.com, 8/11/2012 (diedit seperlunya)
==========