Gadis kecil berusia 9 tahun bernama Cameron Mott hanya memiliki otak sebelah kiri saja, karena otak kanannya diangkat sejak ia berusia 3 tahun. Pengangkatan otak kanan ini dilakukan karena ia mengalami sindrom Rasmussen, yang membuatnya sering kejang-kejang seperti penderita epilepsi.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, akhirnya tim dokter yang menanganinya sepakat untuk mengeluarkan otak kanannya. Operasi pengambilan otak kanan adalah satu-satunya pengobatan yang bisa dilakukan untuk membantu Cameron menjadi lebih baik.
Dokter yang menangani kasus ini menyadari bahwa tindakan mengeluarkan sisi otak kanan, yang berfungsi mengontrol sisi kiri tubuh, bisa membuat gadis kecil itu lumpuh pasca-operasi. Setelah operasi usai, Cameron menjalani fisioterapi dan beberapa waktu kemudian ia sudah dapat berjalan serta bermain, meskipun masih terlihat pincang.
Operasi itu menyebabkan Cameron kehilangan sebagian dari penglihatan tepinya. Meski tahu bahwa kondisi tubuhnya sudah tidak sempurna, tetapi Cameron selalu berkata, “Saya ingin menjadi balerina.”
Cameron harus berjuang keras menjalani proses pemulihan tubuhnya agar bisa mengejar impiannya menjadi seorang balerina. Walaupun hanya memiliki otak sebelah kiri, tetapi semangat Cameron tidak pudar. Ia menjaga impiannya untuk menjadi balerina yang mampu melakukan gerakan-gerakan tarian nan indah. Sungguh suatu antusiasme yang luar biasa.
Ada tiga pelajaran yang bisa kita petik dari hidup si kecil Cameron, yaitu:
1. Memiliki dan memelihara mimpi
Jika ingin menjadi orang yang tingkat kehidupannya naik, kita harus memiliki mimpi. Bila mimpi itu sudah terwujud, buatlah mimpi baru karena mimpi memberi arah dan pencapaian yang jelas dalam hidup kita. Mimpi juga akan meningkatkan potensi serta nilai tambah di dalam diri kita.
2. Tetap antusias
Peliharalah mimpi dengan antusiasme yang tinggi, karena antusiasme memampukan kita mengejar mimpi itu. Orang yang antusias memiliki kekuatan ekstra di dalam masa sukar. Antusiasme menjadikan kita tabah menghadapi segala rintangan, kita akan terus bertindak guna mewujudkan mimpi yang ada di hati hingga menjadi sebuah kenyataan.
3. Melayani Tuhan dengan mengejar mimpi kita
Kebanyakan impian dalam hidup kita, yang berdampak membangun diri sendiri, sesama, dan kepentingan yang lebih luas berasal dari Tuhan. Jadi mengejar dan mewujudkan mimpi adalah sebuah tindakan melayani Tuhan, karena itu menyenangkan hati-Nya. Pemberi impian senang jika hasrat hati-Nya kita penuhi. Jadi, berupayalah untuk menggunakan potensi anda dengan sebaik-baiknya!
NB: Saksikan video tentang Cameron Mott di sini... (klik)
-----
Kata-kata bijak:
Peliharalah antusiasme karena antusiasme memampukan kita menggapai impian setinggi bintang.
* * *
Sumber: Manna Sorgawi, 11 Agustus 2010 (diedit seperlunya)
Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.
==========