08 Januari 2013

Pembunuh Impian

Barangkali hampir semua penemu ditertawakan ketika mereka menyatakan impian mereka.

Ketika Bill Gates, misalnya, berbicara bahwa komputer pribadi akan ada di setiap rumah, orang tertawa tak percaya. Saat itu komputer bisa sebesar kamar. Kini, ketika impiannya terwujud, dunia menyanjungnya sebagai sosok yang visioner.

(Nabi) Yusuf bukan hanya ditertawakan oleh saudara-saudaranya karena impiannya, melainkan nyaris dibunuh. Akhirnya, ia dijual seperti barang dagangan. Tidak berhenti sampai di situ, setelah menjadi budak ia difitnah dan kemudian dijebloskan ke dalam penjara.

Namun, perbudakan dan pemenjaraan terbukti tidak mampu mengubur impiannya. Saat terpuruk di lantai penjara pun ia terus percaya dan berpegang teguh pada janji Tuhan. Yusuf menunggu selama 22 tahun sebelum impiannya menjadi kenyataan.

Yusuf ketika dimasukkan ke dalam sumur tua oleh saudara-saudaranya.

Saudara-saudaranya kemudian sujud di hadapannya. Namun, lebih dari itu, penggenapan impiannya sekaligus mewujudkan tujuan besar Tuhan, yaitu menyelamatkan kehidupan umat pilihan yang dipakai Tuhan dalam rencana penebusan-Nya.

Ketika Tuhan memberi kita impian, bukan berarti jalan untuk mewujudkannya akan mulus. Sebaliknya, berbagai rintangan akan berusaha menggagalkan dan membunuhnya.

Teruslah percaya dan berpegang teguh pada janji-Nya. Tuhan yang memberikan impian, Dia pula yang akan menyertai kita menghadapi rintangan dan mewujudkan impian tersebut. Ketika impian itu terwujud, biarlah nama-Nya dipermuliakan. —TS

Impian mengingatkan bahwa kita hidup bukan hanya untuk hari ini, melainkan untuk mempersiapkan sebuah masa depan.

* * *

Sumber: e-RH, 8/1/2013 (diedit seperlunya)

Judul asli: Pembunuh Mimpi

==========

Artikel Terbaru Blog Ini