Dibutuhkan waktu yang relatif lama, pelatihan, dan pengalaman-pengalaman pahit atau manis untuk membentuk seseorang menjadi pemimpin yang andal.
Railand adalah contoh pribadi yang siap dan bersedia melalui proses pembentukan untuk menjadi pemimpin yang memberi pengaruh kepada orang banyak.
Railand adalah orang biasa yang kemudian diproses menjadi seorang pemimpin sejak ia tertanam menjadi anggota jemaat sekaligus pengerja gereja di Skyline.
Railand kemudian memperlengkapi dirinya dengan bersekolah di sebuah seminari dan magang di gereja yang dipimpin oleh John Maxwell.
Di Skyline, Railand menundukkan dirinya untuk diberdayakan. Karena kemauan serta kerja kerasnya, Railand berhasil mencetak prestasi-prestasi yang membuatnya mulai dipercaya oleh motivator sehebat John Maxwell.
Tahun 1995, ketika John Maxwell meninggalkan penggembalaan yang sudah dipegangnya selama empat belas tahun, motivator ternama itu meminta Railand untuk menduduki jabatan sebagai Wakil Direktur INJOY, organisasi yang dipimpin oleh John Maxwell.
Railand berhasil melalui masa-masa sulit yang mengantarnya menjadi pemimpin yang memberi pengaruh bagi banyak orang.
Tidak ada keberhasilan yang dicapai dalam waktu semalam, itu hanya ada dalam dongeng Aladin dengan cerita 1001 malamnya. Beberapa tokoh dipersiapkan Tuhan selama puluhan tahun, baru dipakai secara luar biasa.
Nabi Musa diproses selama 80 tahun, baru dipercayakan untuk memimpin umat-Nya yang besar. Selama empat puluh tahun Musa dipersiapkan di lingkungan istana Firaun dengan belajar tentang kepemimpinan sekuler. Ia belajar hukum-hukum Mesir, ilmu perang, dan sebagainya.
Setelah selesai di Mesir, Tuhan membentuk sikap Musa di Midian, yaitu dengan cara menggembalakan kambing domba mertuanya. Di Midian, Musa tunduk kepada mertuanya yang adalah seorang imam.
Pada tahap ini terbentuk kesetiaan dan kesabaran Musa sebagai seorang yang akan menggembalakan umat Tuhan yang tegar tengkuk.
Setelah itu barulah Tuhan memercayakan perkara yang lebih besar kepadanya. Musa dikenal sebagai pemimpin berhati lembut yang berkenan di mata Tuhan.
Seseorang siap dipakai untuk kapasitas yang besar tidak semata-mata karena adanya kesempatan besar yang diberikan kepadanya, tetapi lebih kepada apakah ia memiliki serangkaian sikap positif yang mendukungnya menjadi pemimpin dengan pengaruh yang besar.
Pengaruh itu bukan untuk kebaikan dirinya semata, tetapi juga bagi orang-orang yang Tuhan percayakan untuk dipimpinnya.
Rindukah anda menjadi pemimpin yang memengaruhi hidup banyak orang dan menjadi saluran berkat bagi sesama? Persiapkanlah diri anda dengan baik, lalui setiap proses pembentukan dengan hati yang taat dan takut akan Tuhan.
Jika sudah tiba waktunya, Tuhan sendiri yang akan mengangkat anda menjadi pemimpin yang andal dengan teritorial yang luas.
-----
Kata-kata bijak:
Tuhan hanya akan memercayai orang-orang yang setia menjalani proses yang dirancang-Nya.
* * *
Sumber: Manna Sorgawi, 12 Mei 2010 (diedit seperlunya)
Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.
==========