30 Januari 2013

Jangan Hanya Meniru

Memasuki kota Salatiga dari arah Semarang, Anda akan melihat pemandangan deretan kios yang menjual berbagai barang di kiri dan kanan jalan. Yang paling mencolok mata, adalah wajan dengan berbagai ukuran, kerajinan gerabah, rotan, dan intip (nasi yang sengaja digosongkan).

Sering ketika melewati deretan kios itu saya tergoda untuk bertanya dalam hati, “Apa laku ya? Semua kios berjualan barang yang sama.” Apalagi ketika saya melewati kios-kios itu, lebih sering melihat saat-saat sepi, tidak terlihat satu mobil pun berhenti di situ atau orang yang sedang berbelanja.

“Tetapi,” saya membatin, “Kalau tidak laku, kok makin banyak yang ikut-ikutan jualan.” Dari hari ke hari, deretan kios itu semakin panjang.

Jika kita perhatikan, ternyata banyak orang “latah”, ikut-ikutan: model rambut, pakaian, tas, sepatu, sampai goyang Oppa Gangnam Style yang dipopulerkan oleh Jae Sang Park, atau yang lebih dikenal sebagai PSY.

Belakangan ini di mana-mana dapat kita saksikan banyak orang menirukan tarian tersebut. PSY boleh bangga karena tarian ciptaannya telah mendunia.

gangnam style

Ada banyak orang hanya menjadi pengikut, hanya sedikit yang mau dan mampu menjadi penggagas. Orang zaman sekarang lebih suka copas: copy paste.

Sebagai apa pun Anda: atasan, bawahan, majikan, ibu rumah tangga, jangan tampil seperti orang kebanyakan yang hanya meniru yang sudah ada. Jangan pernah takut mempunyai gagasan sendiri. Jika baik, teruskan. Jangan pedulikan apa yang dilakukan oleh banyak orang.

Orang banyak tidak memimpin, mereka hanya mengikuti. Jadilah kreatif dan inovatif dalam karya dan pelayanan Anda, dalam keluarga, dan dalam kehidupan pribadi. Dengan begitu kita akan berkembang secara luar biasa.

Mengenai kehidupan spiritual, sebuah nasihat bijak mengatakan: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna.”

Sungguh tepat nasihat ini. Jangan hanya “latah” dan hanya mau menjadi pengikut, apalagi pengikut dunia ini. Jadilah penggagas, pemrakarsa dalam setiap aspek kehidupan kita, utamanya dalam melakukan kehendak Tuhan. —Liana Poedjihastuti

There is a way to do it better – find it. ~Thomas Edison

* * *

Sumber: KristusHidup.org, 30/1/2013 (diedit seperlunya)

==========

22 Januari 2013

Ketidaksabaran adalah Tanda Kebodohan

Dalam sebuah penerbangan Jakarta - Medan, ketika roda pesawat baru saja menyentuh landasan, seorang ibu dan anak remajanya berjalan tergesa-gesa meninggalkan kursi menuju pintu pesawat.

Petugas kabin segera berlari menegur mereka, menyuruh duduk kembali, serta mengumumkan agar semua penumpang tidak beranjak sebelum pesawat berhenti sempurna.

Para penumpang menyoraki ibu dan anak itu, serta melemparkan berbagai kata-kata pedas khas Medan. Tindakan itu jelas membahayakan diri mereka dan dapat mengganggu penumpang lain.


Kesabaran memang semakin langka pada zaman serba instan ini. Teknologi dapat membuat segala sesuatu jadi cepat dan praktis. Hal ini memengaruhi juga sikap kita kepada orang lain dan kepada Tuhan.

Banyak orang menganut slogan "Siapa cepat, dia dapat" atau "Waktu adalah uang". Tidak mengherankan, kita hidup dalam dunia yang serba tergesa-gesa.

Ketidaksabaran merupakan sebuah tanda kebodohan. Kebodohan dapat mengakibatkan berbagai hal buruk.

Sebaliknya, kesabaran dapat mencegah kesalahan besar. Sabar berarti tetap tenang dan tabah menghadapi sesuatu atau seseorang. Sifat sabar dikembangkan melalui sebuah proses yang panjang.

Sabar bukan berarti pasif dan acuh tak acuh, melainkan memberi kesempatan lebih banyak kepada diri sendiri untuk menelaah dan menyiapkan tindakan terbaik dalam situasi apa pun. Marilah belajar untuk bersabar. —HEM

Kesabaran pada mulanya mungkin tampak lamban, namun pada akhirnya akan mendatangkan keamanan.

* * *

Sumber: e-RH, 21/1/2013 (diedit seperlunya)

Judul asli: Tanda Kebodohan

==========

08 Januari 2013

Pembunuh Impian

Barangkali hampir semua penemu ditertawakan ketika mereka menyatakan impian mereka.

Ketika Bill Gates, misalnya, berbicara bahwa komputer pribadi akan ada di setiap rumah, orang tertawa tak percaya. Saat itu komputer bisa sebesar kamar. Kini, ketika impiannya terwujud, dunia menyanjungnya sebagai sosok yang visioner.

(Nabi) Yusuf bukan hanya ditertawakan oleh saudara-saudaranya karena impiannya, melainkan nyaris dibunuh. Akhirnya, ia dijual seperti barang dagangan. Tidak berhenti sampai di situ, setelah menjadi budak ia difitnah dan kemudian dijebloskan ke dalam penjara.

Namun, perbudakan dan pemenjaraan terbukti tidak mampu mengubur impiannya. Saat terpuruk di lantai penjara pun ia terus percaya dan berpegang teguh pada janji Tuhan. Yusuf menunggu selama 22 tahun sebelum impiannya menjadi kenyataan.

Yusuf ketika dimasukkan ke dalam sumur tua oleh saudara-saudaranya.

Saudara-saudaranya kemudian sujud di hadapannya. Namun, lebih dari itu, penggenapan impiannya sekaligus mewujudkan tujuan besar Tuhan, yaitu menyelamatkan kehidupan umat pilihan yang dipakai Tuhan dalam rencana penebusan-Nya.

Ketika Tuhan memberi kita impian, bukan berarti jalan untuk mewujudkannya akan mulus. Sebaliknya, berbagai rintangan akan berusaha menggagalkan dan membunuhnya.

Teruslah percaya dan berpegang teguh pada janji-Nya. Tuhan yang memberikan impian, Dia pula yang akan menyertai kita menghadapi rintangan dan mewujudkan impian tersebut. Ketika impian itu terwujud, biarlah nama-Nya dipermuliakan. —TS

Impian mengingatkan bahwa kita hidup bukan hanya untuk hari ini, melainkan untuk mempersiapkan sebuah masa depan.

* * *

Sumber: e-RH, 8/1/2013 (diedit seperlunya)

Judul asli: Pembunuh Mimpi

==========

06 Januari 2013

Kesempatan

Tom Bahler jatuh cinta kepada Karen Carpenter. Gayung bersambut. Dua tahun mereka berpacaran. Namun, belakangan Tom tidak lagi memandang kehadiran Karen sebagai kesempatan istimewa. Ia tidak memberi kepastian tentang arah hubungan mereka.

Akhirnya, Karen meninggalkannya. Saat itu baru Tom sadar, kesempatan berharga telah lewat! Dengan hati remuk, digubahnya lagu berjudul: She's out of my life. "Akhirnya aku belajar sesuatu," kata Tom, "tetapi semua sudah terlambat."

Kesempatan bagaikan burung. Jika tidak segera ditangkap, ia pergi dan tidak kembali. Kesempatan ialah momen yang tepat untuk berbuat sesuatu. Atau, sebuah situasi di mana Anda lebih mudah untuk berbuat sesuatu.


Segala sesuatu ada waktunya, ada gilirannya. Tuhan mengizinkan berbagai peristiwa mampir dalam hidup kita, silih berganti. Di setiap peristiwa, ada kesempatan untuk melakukan apa yang bernilai kekal.

Sayang, kita kerap tidak dapat menyelami pekerjaan Tuhan. Karena terjebak dalam rutinitas hidup, kita menjalani hidup seperti mesin. Tidak bisa melihat bahwa dalam tiap rutinitas, ada kesempatan yang indah untuk berbuat sesuatu. Akibatnya, momen demi momen lenyap!

Hari ini, saat bertemu seseorang atau menjalani rutinitas, renungkan: adakah kesempatan bagi saya untuk menyatakan kasih Tuhan? Sebuah senyuman atau kalimat pembangkit semangat bisa menyentuh hidup seseorang. Sikap simpatik dan peduli bisa sangat berarti.

Pakailah setiap kesempatan untuk menabur kasih Tuhan. Anda akan mengamini: “Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.” —JTI

Hiduplah seolah-olah ini adalah hari terakhir dalam hidup anda!

* * *

Sumber: e-RH, 12/4/2011 (diedit seperlunya)

==========

Artikel Terbaru Blog Ini