26 Januari 2010

Berani Bermimpi

Semua orang tentu sudah pernah bermimpi. Orang berkata bahwa mimpi adalah bunga tidur. Maka, bukan hal yang mengherankan kalau kita bermimpi pada saat tidur.

Tetapi pernahkah kita bermimpi pada saat terjaga? Mimpi yang ini adalah mimpi yang kita buat sendiri dengan menaruh harapan-harapan yang baik untuk masa depan.

Kita boleh bermimpi semau kita, namun perlu diketahui bahwa setiap mimpi ada konsekuensinya. Konsekuensinya yaitu kita harus benar-benar berusaha untuk menggapai mimpi tersebut. Inilah yang disebut berani bermimpi, bukan hanya mempunyai mimpi.

Berani bermimpi juga berarti siap menyongsong perubahan, entah perubahan itu sama seperti yang kita harapkan atau tidak.

Mungkin mimpi kita bertentangan dengan logika masyarakat di sekeliling kita. Sebagai contoh, Yves Rossy berani bermimpi untuk bisa terbang seperti burung. Tentu saja tidak sedikit orang yang mencemooh mimpi gila ini. Tetapi dia terus berusaha, dan akhirnya pada tanggal 26 September 2008 dia berhasil membuat sayap jet yang dapat membawanya terbang melintasi Inggris-Perancis.

Ada lima perbedaan kualitas antara orang yang berani bermimpi dengan orang yang hanya mempunyai mimpi, yaitu:

Pertama, orang yang berani bermimpi bergantung pada disiplin diri untuk meraihnya, sedangkan orang yang hanya mempunyai mimpi bergantung pada keberuntungan. Seorang yang berani bermimpi mempunyai disiplin yang kuat untuk merealisasikan mimpinya.

Kedua, pribadi yang berani bermimpi tetap fokus pada proses pencapaian, sedangkan orang yang hanya mempunyai mimpi fokus pada hasil akhir, enggan melewati proses.

Ketiga, seorang yang berani bermimpi mencari alasan untuk bertindak, sedangkan seorang yang hanya mempunyai mimpi mencari alasan untuk mengeluh. Seorang yang berani bermimpi memfokuskan diri pada tindakan yang makin mengarahkan kepada mimpinya.

Keempat, seorang yang berani bermimpi selalu mengambil inisiatif, sedangkan orang yang hanya mempunyai mimpi selalu menunggu. Dia akan menunggu waktu yang baik, hari yang baik, kesempatan yang lebih baik, peluang yang lebih baik, rekan yang baik, tempat yang baik, dan hal baik lainnya, yang selalu menjadi prakondisi untuk mewujudkan mimpinya. Tetapi seorang yang berani bermimpi, dalam kondisi atau situasi apa pun orang ini selalu mengambil inisiatif. Apa yang belum ada, maka dia akan berusaha keras untuk mencari atau bahkan menciptakannya.

Kelima, seorang yang berani bermimpi selalu menganggap bahwa dirinyalah yang bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi, sedangkan seorang yang hanya mempunyai mimpi menganggap bahwa yang terjadi adalah tanggung jawab orang lain.

Siapakah anda, seorang yang berani bermimpi atau yang hanya mempunyai mimpi?

-----

Kata-kata bijak:
Mimpi bukan untuk ditunggu, tetapi harus diupayakan supaya tergenapi.

* * *

Sumber: Manna Sorgawi, 26 Januari 2010

Di-online-kan oleh Paulus Herlambang.

=======

Artikel Terbaru Blog Ini